Sebenarnya ini tulisan telat banget tayangnya (Haha) si Go-Blog emang pemalas banget, bangeeeeeeet … Jadi ini catatan perjalanan aku nonton konser Sheila On 7 ke Medan (Yeaaaay!). Berapa lama perjalanan, apa aja yang terjadi disana? Cekidooooottt …

26 Januari 2018
Ini adalah perjalanan terjauh dan terlama yang ku tempuh seorang diri. Ya katakanlah aku seorang backpacker pemula. Kenapa backpacker? Karena sejujurnya aku hanya mengandalkan  orang-orang baik hati dalam menyukseskan perjalanan  ini. Kendaraan pewujud mimpiku datang, bus besar berwarna merah bertuliskan salah satu perusahaan transportasi penghubung Riau-Medan berhenti diseberang jalan. Dengan mantap ku sandang tas ransel berwarna merah kesayanganku. Berat tapi aku masih kuat menggendongnya, mantap kakiku menapaki tangga bus itu. Mendapat kursi terdepan di belakang supir sebuah keberuntungan penuh kejutan. Pijakan rem baru saja dilepas oleh kaki supir, bus melaju perlahan. Mulailah perjalanan ini …

Sial! Aku baru menyadari bahwa film yang diputar di layar datar ternyata film horror berdarah. Yiaaaks! Aku mencoba abai dengan memasang headset dan mendengar lagu dari band favorit. Bus masih melaju syahdu, melewati beberapa mobil didepannya. Mata mulai tergoda oleh kantuk, kluget-kluget cari posisi uenak untuk tidur. Oke sip, nemu posisi yang pas. Mereeeem …

Amboooiiii … saat sedang asik-asiknya mimpiin Mas Mas Jogja yang ganteng itu, tiba-tiba … Sreeeeeeeeet … bunyi ban bergesekan dengan aspal. Tak ada jeritan, semua diam. Seperti hal ini sudah biasa terjadi, tinggallah aku yang melongo seorang diri sambil menatap nanar bus dari arah berlawanan. Apa yang baru saja terjadi? Kalo seandainya Pak Supir terlambat menginjak rem mungkin saja aku sudah gagal melanjutkan petualangan demi Mas Mas ganteng dari Jogja itu.

          Sebagai backpacker pemula, tentu aja ada rasa was-was. Ketakutan semacam ‘takut nyasar’, ‘takut kebelet, ntar dimana? (Ini ketakutan yang rada membegokan sih :p)’, ‘takut mabok (dulu aku tukang mabok yang pegang kresek bukan pegang botol :v You know what I mean :D)’ dan ketakutan-ketakutan lain yang sebenarnya gak penting banget. Oke, bus kembali melaju. Tenang, suara musik sudah dimatikan, beberapa orang juga sudah terlelap. Ibu-ibu yang duduk disebelah saya juga sudah mematikan teleponnya dari tadi, mungkin dia lelah setelah merayu anak bungsunya yang baru berusia 8 tahun untuk tidur. Ya, si Ibu meninggalkan si bungsu dirumah karena si bungsu harus sekolah. Saat sudah mendapat posisi wuenak dan bersiap untuk tidur(lagi), si Ibu menyapa. Oke, gak jadi tidur. Mengobrollah kami tentang banyak hal termasuk tentang si bungsu yang kewl banget dari suaranya.

         Si Ibu mulai kepo alasan aku melakukan perjalanan ini, aku Cuma cengar-cengir doing. Ya iyalah, mau jawab juga bingung, ntar si ibu pasti kaget trus ngatain aku. Gak percaya? Simak deh percakapan berikut :
Ibu    : Jadi ini pertama kalinya ke Medan?
Aku    : Iya, Bu (Cengengesan)
Ibu    : Nanti turun dimana?
Aku    : Gak tau, Bu. Kemarin sih suruh turun di terminal Amplas, tapi nanti nunggu kabar dari temen yang mau jemput deh (masih cengengesan)
Ibu    : Rumah temannya dimana memang? (Haduuuh … Pertanyaan makin sulit, pemirsa. Aku mikir keras, tentu saja aku gak boleh menjawab tidak tau. Gimana kalo si Ibu ini orang jahat, trus ntar aku malah disasarin atau bahkan digiring ke suatu tempat trus aku diculik? Tapi ya kali, si Ibu juga bakal mikir kalo mau nyulik aku, badannya gedean aku timbang dia :D)
Aku    : Eeng … (Mulai garuk-garuk kepala yg gak gatel, jadi kesannya kayak aku gak keramas tiga hari :D Beda tipis ama si onet kalo ke gap ngerebut pisang yang lagi aku makan)
Ibu    : Oke, gini aja kamu turun bareng sama saya. Turun di loket, di Marendal jl. SM Raja. Coba kamu bilang sama temanmu, biar jemputnya disitu aja. (Suara ibu itu tulus banget, Gank! Jadi merasa bersalah karena tadi sempet ber-suudzon L)

27 Januari 2018
Waktu itu masih pukul 1 dini hari, bus baru saja melewati hutan belantara yang amsyiong sekali itu horror. Bukan horror tanpa alasan, bagi aku yang sudah terbiasa berinteraksi dengan makhluk luar nalar itu pasti kerasa bangetlah hororrnya (Aku bukan indigo, jadi please gak usah komen aneh. Aku cuma ‘terbiasa’ akan kehadiran mereka, aku gak bisa komunikasi tapi aku bisa merasakan mereka ada). Tapi ya sudahlah, aku berhasil melewatinya. Bersyukur karena percakapan dengan si Ibu bisa mengalihkan perhatianku untuk tidak menatap bayangan gelap diluar sana.
Ibu    : Jadi kamu mau kemana selama di Medan?
Aku    : Aku cuma ke rumah temen, Bu. Mau main bareng (Nyengir)
Ibu    : Jauh-jauh ke Medan? (Intonasi si Ibu mulai naik, Gank! Bersabarlah, sebentar lagi si Ibu bakal mengusap dadanya sendiri ☺☺☺☺)
Aku    : Iya. Febri di Medan cuma sehari, Bu. Minggu udah harus sampe di Ujungbatu lagi, Senin nugas. Hehehe
Ibu    : Jadi mau ngapain aja selama disini? (Si ibu makin penasaran, Gank :D)
Aku    : Hmm … Nonton konser Sheila On 7, Bu. Di Medan International Convention Center, aku gak tau persis itu dimana (Nyengir, sengaja ku jelaskan karena gak tega liat si Ibu penasaran banget :p)
Ibu    : Cuma mau nonton konser? (Kamu bayangin aja dah ekspresinya, Gank. Dia ngomongnya sambil melotot-melotot takjub gitu :D)
Aku    : (Cuma nyengir sambil ngangguk-ngangguk)
Ibu    : Baru ini ketemu anak ajaib, jauh-jauh ke Medan cuma mau nonton konser. Ini perjalanan jauh lho ya, 12 jam kamu di bus gak nyesel cuma nonton konser aja?
Aku    : (Menggeleng dengan mantap dan nyengir cantik :D)

        Sekedar info, jadi aku ke Medan memang hanya untuk nonton Konser Sheila On 7 yang diadakan oleh pihak Line Concert. Awalnya agak ragu karena perhitungan jarak yang jauh dan juga bekal (uang) yang memang tipis banget. Beruntung banget aku punya seorang Peri (Terimakasih dan cinta banyak-banyak untukmu, Bi :*) yang baik hati dan mau mengabulkan permintaanku yang kadang-kadang emang aneh sih (Ngakak :D). Setelah drama beli tiket konser di @Line.indo akhirnya semua mimpi ini akan terwujud, SEGERA! (akan aku ceritakan di part selanjutnya ^_^) 

         Akhirnya sampailah kami di loket bus pukul 06:55 pagi, pertama kali aku menginjak bumi Medan. Bahagia? Iyalah. Mimpiku tinggal sebentar lagi untuk terwujud. Mimpi nonton dan ketemu sama Mas-Mas Sheila On 7 yang udah kependem berbelas tahun yang lalu. Setelah sarapan dengan Si Ibu, si Ibu ini tetap mau menunggu sampai aku dijemput oleh salah satu member Sheilagank Sumut (Big thanks untuk semua member Sheilagank Sumut. I love you puuulll :*) akhirnya jam 9 kurang sedikit aku sampai dirumah salah satu member Sheilagank yang baik hati, tidak sombong, rajin ibadah (Love you, Risqa Indina :*) setelah drama kesasar dengan Bang Franz (:D) muter-muterin gang, bolak-balik sampai 3 kali, akhirnya aku bisa lurusin kaki yang pegel dan meremin mata yang ngantuk. 


          Sekian dulu ya pemirsa, mataku jadi ikutan ngantuk. Kelanjutan kisah aku nonton konsernya ntar aku bagi ya, bonus video moment greget waktu ketemu personil Sheila On 7. Bersabarlah ^_^ Panteng terus Blog nya traveller Go-Blog ini ya … See U Soon ^_^

PS: 
Intip Instgram aku di @febri_507 

Beberapa hari ini banyak postingan yang lewat di beranda facebook saya tentang plastik berbayar. Banyak yang pro dan kontra. Terserah deh, emang saya bisa apa? Hahaha

Sekedar ikutan peduli nih, memang beberapa waktu terakhir ini banyak banget kegelisahan yang muncul di masyarakat sekaligus berkurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Sampah bertebaran dimana-mana. Di sekitar rumah bahkan di tempat pariwisata semisal pantai dan taman hiburan. Hilangnya kepedulian dan rasa malu semakin memperparah keadaan ini. Setiap melihat berita selalu saja ada berita tentang penumpukan sampah dimana-mana. Bahkan hampir semua sungai yang ada di Jakarta tercemar sampah. Gak di Jakarta aja sih, lihatlah beberapa daerah yang juga makin menumpuk sampahnya. 




Di Riau ini misalnya, hampir semua lokasinya di lewati aliran sungai. Ada Sungai Rokan, Sungai Siak, sungai Kampar dan sungai lainnya membentang melewati hampir semua wilayah geografis Riau. Saat semua sorot mata tertuju ke berbagai sungai di Jakarta yang menjadi tempat pembuangan sampah akhir, kita tidak menyadari bahwa di lokasi dekat tempat tinggal kita juga terjadi hal yang sama.

Sebenarnya sudah banyak program yang di canangkan pemerintah untuk mengurangi keberadaan sampah di masyarakat. Beberapa Perda pun bermunculan untuk mengatur pengelolaan sampah tapi sepertinya itu tidak terlalu berimbas. Sebenarnya siapa yang salah? Pemerintah yang kurang tegas atau masyarakatnya yang tak peduli? Sudahlah, daripada main salah-salahan mending kita sadar diri aja. Sudahkah kita membuang mantan pada tempatnya? Eh salah, sudahkah kita membuang sampah pada tempatnya?

Berikut beberapa tips untuk mengurangi sampah :

1.      Bank Sampah
Ini merupakan wadah kreatif yang di ciptakan beberapa orang yang peduli terhadap bertebarannya sampah di Indonesia. Bank sampah menampung sampah yang telah di pilah-pilih untuk di setorkan ke pengepul kerajinan tangan. Selain sebagai solusi untuk mengurangi sampah, Bank Sampah juga bisa menambah pundi-pundi uang masuk untuk para Ibu Rumah Tangga. Tapi ini bukan berarti mengajarkan agar para ibu lebih konsumtif membeli bahan yang mengandung plastik untuk kemudian menjualnya kembali dan mengambil keuntungannya ya. Ini salah satu solusi agar para Ibu tidak membuang sampah plastik yang akhirnya hanya akan menambah tumpukan sampah.

2.      Membuat Kerajinan Tangan
Jika di daerah tempat tinggal anda tidak terdapat Bank Sampah yang bisa menampung sampah rumah tangga anda, anda bisa mengelola sendiri atau dengan kelompok. Ada banyak tutorial di situs Youtube. Silahkan anda memilih salah satunya dan bersiaplah menjadi pahlawan untuk keluarga dan lingkungan anda.


3.      Membawa Tas Serbaguna
Plastik (kresek) merupakan sampah yang paling banyak beredar di masyarakat. Masyarakat kita senang menggunakan plastik untuk membawa belanjaan mereka baik di pasar tradisional maupun pasar modern semisal supermarket atau minimarket. Bayangkan saja, untuk berbelanja tiga jenis sayuran saja pedagang member kita tiga plastik yang berbeda kemudian di tambah plastik yang lebih besar untuk membawa tiga sayuran tadi menjadi satu. Itu artinya sudah empat kantong kresek yang kita gunakan untuk satu took sayuran. Kemudian kita akan mampir membeli ikan da ayam, maka bertambah pula plastik yang kita dapat. Itu konsumsi untuk sekali ke pasar. Jika kita pergi ke pasar sekali seminggu, sebulan empat kali, setahun empat puluh delapan kali. Berarti kira-kira begini 5 buah kantong plastik di kali 48 kali ke pasar = 248 plastik yang kita bawa pulang ke rumah. Itu baru satu rumah tangga, jika ada sekitar 64.000 rumah tangga bayangkan apa yang akan terjadi pada Indonesia beberapa tahun kemudian.
Menyikapi tentang plastik berbayar, itu sebenarnya cara pemerintah untuk mengurangi pemakaian plastik dalam kegiatan sehari-hari. Kita tidak bisa mencemooh pemerintah ini-itu karena saya yakin sebelum mereka mengeluarkan kebijakan, mereka sudah melakukan berbagai studi kasus di lapangan. ambil sisi positifnya aja, gaes. 
Untuk mengurangi penggunaan kantong kresek hendaknya kita membawa tas serbaguna ketika hendak berbelanja. Sekarang banyak produsen tas serbaguna yang eye-cathcing. Salah satunya produksi @gerai_kimoi. Dengan desain yang simple bisa di bawa berbelanja kemana saja. Ke mall oke, ke pasar juga bisa. Kita bisa mengurangi penggunaan plastik kresek kalo pake tas ini. Bisa di cuci dan di pake lagi. 



            Akhirnya, masalah sampah ini tidak akan selesai jika kita hanya mendebatkan caranya tapi tidak berbuat untuk mengurangi pemakaiannya. Jadilah orang yang bijak agar keseimbangan alam tidak terganggu. Salam manis dari blogger manis ^,^




Sumber Tulisan         : https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_sampah
                                     http://bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/851

                            https://www.instagram.com/gerai_kimoi/
                            Berbagai sumber lainnya

                       


Masih bulan Februari tapi para siswa tingkat akhir sudah sibuk melakukan pembekalan Ujian Nasional. Tak luput keponakan dan sepupu saya. Melihat wajah lelah mereka sepulang sekolah rasanya tak tega. Mereka lebih lelah dari orang kantoran yang seharian berkutat dengan pekerjaan. Bukan bermaksud meng-hiperbola-kan tapi ini sungguh terjadi. Keceriaan seakan terenggut dari mereka ketika di ingatkan sudah sejauh mana persiapan ujiannya. Seketika mimik muka mereka berubah serius dan penuh rasa takut. Saya paham akan fenomena ini karena saya juga pernah melalui fase seperti itu. Tentu saja berbeda porsi nya dalam setiap jenjang pendidikan.
1.      Ujian Akhir Tingkat Madrasah
Saat Ujian Akhir tingkat Madrasah (kebetulan saya sekolah di Madrasah) rasa takut itu belum terlalu kentara. Saat itu saya belum terlalu takut akan ujian nasional, saya malah lebih takut karena di ledekin Kepala Sekolah bahwa saya tidak bisa masuk SMP karena badan saya terlalu kecil. Hampir setiap hari sepulang les tambahan saya mampir kerumah bidan untuk mengukur tinggi badan, memastikan bahwa saya layak masuk SMP dengan tinggi badan tak lebih dari satu meter.

2.      Ujian Akhir Tingkat Sekolah Menengah Pertama
Setelah lulus dari Madrasah saya memutuskan masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Alasannya karena sekolah SMP itu lebih dekat dengan tempat tinggal saya. Masa SMP itu masa paling absurd sepanjang hidup saya. Masa Pubertas, begitu orang-orang menyebutnya. Saat SMP saya melakukan kenakalan-kenakalan remaja yang luar biasa tapi saya tidak menyesalinya (Haha). Saya mengingat dengan baik dan mengenangnya. Dua tahun setengah telah berlalu, tibalah saatnya kami harus melakukan les tambahan untuk persiapan Ujian Nasional. Sebagai siswa badung, saya tidak takut. Sama sekali, toh ‘semuanya akan lulus’ batinku.
Saat itu terjadi beberapa perubahan di sistem UN. Diantaranya kenaikan Nilai Standar Kelulusan dan Ujian ulang jika tidak lulus. Untuk kebijakan yang pertama cukup membuat saya menelan ludah pahit. Bagaimana tidak, sebagai siswa badung saya tak pernah mendapat rangking walau hanya masuk sepuluh besar di kelas. Padahal saat masih Madrasah saya sempat membawa nama baik Madrasah sebagai juara umum tingkat Kabupaten. Entah kemampuan otak saya yang menurun atau tingkat kenakalan saya yang semakin meningkat tapi sepertinya kedua hal itu cukup berpengaruh ke nilai akademis saya semasa SMP. Kebijakan kedua membuat saya tersenyum lega, paling tidak ada kesempatan kedua jika saya gagal di Ujian Nasional walau itu juga mengerikan membayangkan raut wajah orang tua saya yang mengetahui anaknya ini tidak lulus Ujian Nasional.
Mulai saat itu, hantu bernama Ujian Nasional itu mulai menghantui setiap malam. Membuat saya berubah drastis, dari badung menjadi anak manis yang rajin belajar. Saat Ujian Nasional berlangsung saya tak henti-hentinya berkeringat. Pengawas Ujian mengingatkan agar lembar jawaban tidak basah, robek atau terlipat karena jika itu terjadi maka lembar ujian tidak bisa di scanner. Itu tahun pertama penggunaan lembar jawaban computer, ribet dan bikin deg-degannya bertambah satu tingkat. Rasanya konyol kalo harus gagal ujian hanya karena lembar jawaban ujiannya basah atau kotor karena keringat sementara kita sudah melakukan usaha se-maksimal mungkin untuk menjawab soal-soal yang di berikan.
Di antara empat mata pelajaran yang di ujikan (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam), matematika yang sangat menguras pikiran. Pengumuman hasil UN menjadi drama yang sangat memilukan di antara para siswa, termasuk saya. Saya tak berbicara seharian itu. Tak ada yang ingin saya bicarakan, saya terlalu takut membayangkan hasil UN yang sudah saya kerjakan. Dan akhirnya perjuangan itu berbuah manis, saya lulus dengan peringkat ke 8. Kejutan? Tentu saja. Kemana nilai saya selama ini? Entahlah. Wallahu ‘alam bisawab.

3.      Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Atas
Setelah drama Ujian Akhir Nasional di Sekolah Menengah Pertama usai, berlanjut ke session berikutnya. Saya harus menjalani satu kali lagi drama Ujian Nasional. Kali ini tendensinya lebih besar. Ketakutan lain selain lulus Ujian Nasional adalah ‘kemana setelah ini?’ Ujian Nasional aja udah bikin kepala puyeng tujuh keliling di tambah lagi harus mikir Universitas mana yang bakal di tuju. Saat itu Ujian Nasional mulai menggunakan paket soal. Walau hanya dua paket yang di berikan (A dan B) itu cukup membuat kami kelabakan. Belum lagi standar kelulusan yang di naikan lagi. Duuh … benar-benar membuat selera makan hilang. Sekarang kabarnya akan di tambah delapan paket lagi jadi sepuluh paket. Fiiuuhhh … Untung saya sudah tamat.


            Saat ini saya sedang membayangkan betapa gusarnya para siswa tingkat akhir. Tapi percayalah, Dek. Badai ini akan berlalu. Seperti mentari yang terbit lagi di kala pagi. Ini hanya malam yang gelap tanpa bintang tapi tenang sekarang kan banyak yang jualan lampu LED (hehe). So, tetap tenang dan fokus. Salam semangat dari Kakak manis ^,^
                                                                        

        
Fakta Tentang Cewek Tomboy

Sebelum gue jelasin tentang kalimat di atas, gue mau jelasin dulu apa maksud dari postingan ini. Mungkin di antara kalian ada yang bingung (atau cuma gue doang yang bingung?) Apa maksud dari semua postingan gue. Jadi ini semacam challenge yang di buat oleh grup wa yang gue ikutin. So, isinya bisa jadi berupa DIY, tips dan trik atau apalah, terserah. Kali ini gue bakal ngebahas tentang cewek Tomboy. Cekidooot!!

Beberapa orang mungkin mengernyitkan dahi (jangan lu juga dong!) Waktu denger kata Tomboy. Siapa sih Tomboy itu? Kenapa ada cewek Tomboy? Apa yang di lakukan oleh cewek Tomboy? Nah, itu pertanyaan yang lazim muncul ketika ada yang menyebut kata Tomboy. Tomboy dalam kamus bahasa Indonesia berarti perempuan yang melakukan peran gender sebagai laki-laki. Melakukan permainan laki-laki, berpenampilan maskulin selayaknya laki-laki. Misalnya cewek yang gak suka pake rok (kayak gue? Maybe). Perilaku Tomboy bisa di pengaruhi oleh beberapa faktor. Contohnya adalah ketidakpuasan terhadap nilai yang berlaku dalam masyarakat yang membatasi gerak sebagai cewek normal. Sebagai negara yang masih memegang teguh adat ketimuran, peranan cewek/perempuan di masyarakar masih di batasi oleh nilai atau norma. Contohnya saja jika cewek melakukan pekerjaan yang umumnya di lakukan oleh laki-laki itu di anggap sebagai sesuatu yang tidak pantas. Hal ini mendorong cewek/perempuan untuk bertindak di luar itu dan menunjukkan jati dirinya sebagai laki-laki. Untuk hal ini penulis (gue) melakukan beberapa wawancara (ngobrol doang sih tapi dengan pertanyaan menjebak. Haha *senyum setan*) dengan beberapa cewek dengan penampilan Tomboy dan menanyakan apa motif dibalik sifat Tomboy mereka. Berikut hasil penuturannya (narasumber random : cewek berumur 15 tahun dan mahasiswi berumur 20 tahun):

1.     Cewek Tomboy ber-usia 15 Tahun sebut saja namanya Bunga (bukan nama sebenarnya, apalagi nama artis. Bukan!) cewek berusia 15 tahun mengaku memilih bersifat Tomboy hanya untuk mempermudah dia dalam bergaul dengan temannya yang rata-rata laki-laki. "Jadi cewek itu ribet ya, Mbak. Mesti dandan, ini itu. Heboh aja pokoknya. Enakan jadi cowok." Kira-kira begitu jawaban si cewek abege ini waktu gue tanya apa yang melandasi sifat Tomboy-nya. Disini menunjukkan bahwa si cewek umur 15 tahun ini Tomboy-nya hanya untuk mempermudah pergaulan saja.

2.     Mahasiswi  ber-usia 20 tahun sebut saja namaya Melati (lagi-lagi bukan nama sebenarnya) ketika gue mengajukan pertanyaan yang sama. Mahasiswi menjawab bahwa perilaku Tomboy-nya di sebabkan oleh faktor lingkungan. Dimana di dalam keluarganya dia tidak memiliki saudara laki-laki dan dia kehilangan sosok ayah ketika masih kecil. Hal ini mendorong dia untuk menjadi sosok yang kuat. Dan menurut dia, laki-laki adalah sosok yang kuat. Berhubung dia sudah masuk usia dewasa jadi gue iseng nanya orientasi seks-nya. Ternyata orientasi seks-nya tidak berubah. Dia masih tertarik dengan pria sebagai orientasi seks-nya dan mengaku memiliki pacar seorang pria. Ini masuk dalam kategori Tomboy yang normal.

Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Tomboy:

a.      Lingkungan
Menurut hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap narasumber, lingkungan mempengaruhi pengaruh penting dalam proses tumbuhnya sifat Tomboy ini. Misalnya si anak tumbuh dalam keluarga yang tidak memiliki anak perempuan selain dirinya. Hal ini mendorong si anak untuk meniru (imitasi) perilaku saudara laki-lakinya. Bisa meliputi cara berpakaian, gaya rambut atau melakukan permainan anak laki-laki.

b.     Trauma Masa Lalu
Kejadian masa lampau terkadang mempengaruhi pola pikir seseorang. Misalnya si anak tumbuh dalam keluarga yang sering melakukan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Biasanya seorang anak perempuan (cewek) mengubah orientasi (pola pikir) bahwa perempuan itu sosok makhluk yang lemah sehingga memotivasi dia untuk menjadi pribadi yang kuat dan bisa melindungi diri sendiri agar kejadian serupa (yang terjadi terhadap Ibu atau saudara perempuannya) tidak terjadi padanya dan sosok yang kuat menurut dia adalah laki-laki (melihat perbuatan sang Ayah atau saudara laki-lakinya). Atau si anak memiliki trauma tersendiri seperti pelecehan seksual.

c.      Pandangan Hidup (Pola Pikir)
Menjadikan sosok Tomboy itu agar terlihat keren dan berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Hal ini umum terjadi pada anak berusia 9-15 tahun (usia pubertas) karena masih dalam proses pencarian jati diri dan masih melakukan proses social yaitu Imitasi (Meniru).

Dalam kamus bahasa Inggris Oxford (yang tebelnya kayak bantal) Tomboy Berarti 'ketidakpantasan atau kekasaran'. Nah lho, Tomboy itu perilaku menyimpang atau bukan? Perilaku menyimpang adalah perbuatan yang menyalahi nilai atau norma yang berlaku dalam masyarakat.
Beberapa orang memukul rata bahwa Tomboy itu identik dengan hubungan sesama jenis. Tidak semua Tomboy seperti itu. Seperti yang telah penulis jabarkan di atas, Faktor yang mempengaruhi sifat Tomboy itu bisa berbagai hal. Seperti lingkungan, pola pikir, atau kejadian masa lalu yang menimbulkan trauma. Sejauh ini penulis belum menemukan kasus cewek Tomboy yang menjalin hubungan sesama jenis. Tapi dari beberapa sumber yang penulis baca, sifat Tomboy bisa mengubah orientasi seks seseorang jika hal ini luput dari pengawasan orang terdekat. Sifat Tomboy biasanya muncul secara alamiah. Hal ini biasa terjadi pada anak usia pubertas (9-15 tahun) dimana pada usia itu seorang anak sedang melakukan pencarian jati diri dan melakukan imitasi terhadap lingkungan sekitar.
Pada saat seperti ini peranan orang terdekat (keluarga dan teman) menjadi penting untuk memastikan bahwa sifat Tomboy mereka masih berada dalam tahap wajar dan tidak mengacu pada perilaku menyimpang. Karena pada usia tersebut rentan terjadi konflik bathin dalam diri si anak untuk menentukan jati diri ‘akan seperti apa aku nanti?’ Sebagai  masyarakat yang patuh terhadap hukum mari kita ciptakan suasana yang aman untuk pertumbuhan anak di sekitar kita. Misalnya dengan tidak men-judge anak sebagai anak nakal. Karena apa yang terucap dari kita dan jika dilakukan terus-menerus akan sangat mungkin berpengaruh terhadap mindset si anak dalam berkembang. So, stop violence! Rangkul mereka dan biarkan mereka tumbuh dan berkembang dengan baik agar kelak bisa memimpin bangsa ini ke arah yang lebih baik. 


Demikian ulasan dari penulis, sampe ketemu di postingan selanjutnya. Semangat!


Sumber        :
1.     Buku Sosiologi SMA
2.     Wikipedia.com
3.  Google.com
4.     Berbagai sumber lainnya
Beberapa hari lalu di grup BBM ada yang membahas tentang Cakka Nuraga yang konon katanya karakter suara dan wajahnya mirip dengan Kang Duta dan di gadang-gadang bakal jadi the next Kang Duta (Aamiin). Sebagai fans berat Sheila On 7 tentu saja kuping gue langsung panas, tangan gemeteran, mata melotot (Ini ekspresi kaget atau sawan?) *Skip! forget it!
Akhirnya gue mulai pencet-pencet tombol keyboard. Searching CAKKA NURAGA di Youtube. Ternyata dia sudah banyak mengupload cover berbagai lagu (Ya iyalah. Itu dari tahun kapan juga, Non!) Oke, sekarang gue bakal jelasin siapa mereka. Cekidooooot!
Sheila On 7 Formasi awal
Sheila On 7 Sekarang


Sheila On 7

Siapa sih yang gak kenal Band Indonesia yang hits di tahun 1996 itu? Yaps, Band yang awalnya beranggotakan Duta (Vocal), Eross (Guitar), Adam (Bass), Sakti (Guitar) dan Anton (Drummer). Lagu-lagunya melekat di kepala anak '90an termasuk aku. Band pertama yang bikin gue nge-fans ya mereka ini sampai sekarang gue masuk usia dewasa. Karakter suara Duta yang khas banget di padukan dengan musik ciptaan Eross yang Easy listening membuat gue betah mendengarkan suara mereka pada keadaan apapun (Udah jadi kebiasaan nyumpel kuping pake headset dan dengerin lagu mereka sampai tidur :p) Keunikan mereka adalah menciptakan lagu galau dalam format musik yang hepi. Contohnya aja lagu Pria Kesepian, itu lagu ngenes banget aslinya. Curhat seorang laki-laki yang ngejomblo terus dan selalu gagal kalo nembak cewek tapi musiknya nge-beat bikin asik dan gak berasa sedih. Atau lagu Sahabat Sejati yang menceritakan tentang persahabatan itu. Wuiiihhh ... Berasa banget feelnya, Bro! Mereka bisa memompa semangat pendengarnya dengan lagu yang mereka ciptakan. Sempat beberapa kali mengubah formasi kini Sheila On 7 beranggotakan Duta (Vocal), Eross (Guitar), Adam (Bass) dan Brian (Drummer).S heila On 7 telah mengeluarkan 10 Album dan album Musim Yang Baik (2014) merupakan album terakhir mereka di bawah naungan label Sony Music Entertainment Indonesia. Kita tunggu saja album mereka selanjutnya. FYI, Sheila On 7 menjadi band terfavorit tahun 2015 versi Koran Sindo. Ajiiib!

The Finnes Tree

The Finest Tree yang sering juga disingkat dengan TFT adalah duo yang terdiri dari kakak-beradik Cakka Nuraga dan Elang Nuraga. The Finest Tree diproduseri oleh Eross Candra dan dibentuk pada tanggal 20 Maret 2012. Pada bulan Desember 2012, mereka meluncurkan album perdana bertajuk Hijau The Finest Tree. Pada Agustus 2014 bergabung dengan Universal Music Group sebagai label rekaman.

 Cakka Nuraga

Cakka Kawekas Nuraga (lahir di Bintaro, Tangerang, Indonesia, 18 Agustus 1998). Ia merupakan anak kedua dari Tunggul Dhewa Nuraga sekaligus adik dari Elang Nuraga.

Karier Cakka

 Cakka mengawali kariernya dari ajang pencarian bakat untuk anak-anak, Idola Cilik 2. Meski hanya berhasil menembus 6 besar, namun penampilan Cakka mampu mencuri perhatian para penonton dan dewan juri saat itu.

Di usianya yang masih sangat muda, Cakka sudah mampu membawakan lagu-lagu band mancanegara dengan baik. Pelafalan lirik dan penjiwaan lagunya cukup baik, ditambah lagi dengan skill bermain gitarnya yang memukau.
Kini, penggemar Cakka semakin banyak. Cakka memiliki komunitas penggemar pecinta Cakka yang disebut C~LUVers. Tak hanya tersebar di Indonesia, penggemar Cakka juga meluas hingga ke Asia, Eropa dan Australia.

Elang Nuraga

Elang Putra Nuraga (lahir di Yogyakarta, 4 April 1994). Ia merupakan anak pertama dari dari Tunggul Dhewa Nuraga sekaligus kakak kandung dari Cakka Nuraga.

Karier Elang

Elang mengawali jalannya di dunia musik melalui beberapa festival musik yang ada di Yogyakarta. Dari beberapa festival tersebut, ia menyandang predikat sebagai gitaris terbaik. Sejak itu, karier bermusiknya semakin bersinar. Ketika berusia 14 tahun ia dipercaya untuk mengisi sesi jam session di booth Rolling Stone dalam acara Soundrenaline 2008. Permainan gitar dan selera musiknya yang tidak biasa untuk ukuran anak seumurannya menarik perhatian Eross Chandra.
Elang merasa beruntung bisa bekerja sama dengan Eross. Tak hanya itu, ia juga mendapat kesempatan spesial untuk mendampingi Eross ketika manggung bersama Sheila on 7. Bahkan, Elang pun diberi kesempatan untuk menggantikan posisi Eross ketika Eross sedang melakukan kunjungan endorsement ke Amerika akhir tahun 2012 ini.

Lagu The Finnest Tree

Lagu pertama yang aku denger dari duo ini adalah Kau dan Aku.

Lagunya lucu dan kekinian banget, Men! Menceritakan tentang cowok yang menjalani hubungan jarak jauh sedang melakukan video chat di sebuah caffe. Walau tema-nya cinta-cintaan tapi bahasa yang mereka gunakan sederhana sangat me-remaja ini menjadi ciri khas dari semua lagu yang di ciptakan oleh Kang Eross. Simak lagunya disini https://www.youtube.com/watch?v=hvvrtPoMi_U
Di depan laptopku kucurahkan hatiku
Betapa kuingin cepat pulang untukmu
Semoga jaringanku menyampaikan padamu
Perjalanan jauh tak bunuh rinduku
Lagu kedua Lupa Bawa Nyali.

Lagu ini menceritakan tentang cowok yang selalu kehilangan nyali ketika menghadapi pujaan hatinya. Dengan musik yang sedikit menghentak (Gak tau nama genre musiknya :v). Lucu dan enak banget di dengerin. Coba cek lagunya disini  https://www.youtube.com/watch?v=v9QOcZro6qk (kalo jatuh cinta di luar tanggung jawab penulis :p)

 * Hey little baby..
Kau membuat nafas ini
Lepas dan tak terkendali..
Tak bernyali... (mana nyali mu)
Tolong kembali
Kembali kan nafas ini
Berilah sedikit lagi harga dirii....

Oke, sekian informasi ini (berasa jadi pembawa berita :D) Bagi SheilaGank yang membaca ini tolong jangan serang gue kalo informasi ini tidak sesuai keinginan kalian, gue belum siap terkenal. Haha
Yang mau kontak gue bisa di :
Instagram : febri_woeland
Twitter : febriwu44566849
WA : 0812 6105 3894

Sekian dan terimakasih ^-^
Sesuai dengan yang gue bilang tempo hari, gue bakal posting apa yang terjadi hari ini setelah kejadian malam minggu yang kelam kemarin. Hari ini gue bangun paginya ke-pagi-an banget. Kayaknya ini efek gugup dan takut menghadapi hari ini. Iya, gue takut banget ngadepin hari ini. Bawaannya jadi males. Males mandi, males berangkat kerja, pokoknya males. Andai aja kantor tempat gue kerja rada jauhan gitu, pasti gue bikin alesan sakit biar bisa izin gak masuk kerja. Penyebabnya ya itu tadi, takut briefing. Tapi sayang, kantor gue letaknya deket banget sama rumah. Deket, naik ojek aja tukang ojeknya gak mau di bayar. Amal katanya. Sompret!

Akhirnya gue nekad berangkat kerja, dengan wajah muram durja. Kanit gue cuma ketawa (Asem!). Dia tahu betul apa yang gue takutin hari ini. "Woles aja kali!" Dia mah enak bilang gitu. Nah gue? Mules perut gue, sumpah!
"Assalamualaikum."
Itu suara Dirut, gue langsung surut di balik meja kerja gue. Gue berdo'a semoga itu Dirut tiba-tiba Diare dan gak jadi Briefing, tapi hasilnya nol waktu dia ngasih aba-aba buat masuk ruang briefing. Mati gue! Gue tepok jidat ampe puyeng. Pasrah!

Suasana masih hening, gue nyimak semua yang di ucapkan Dirut. Masih bahas hal yang sama tentang kedisiplinan, job desk dll. Gue masih dag-dig-dug nungguin dia bongkar ke teledoran gue di hadapan team. Gue pasrah! Waktu gue komat-kamit baca do'a tiba-tiba Dirut nutup briefing tanpa sekalipun bahas keteledoran gue. Gue girang banget sampe mau lompat, jingkrak-jingkrak. Tapi gak gue lakuin, ntar malah gue beneran di briefing berdua sama Dirut. Hahaha

So, kesimpulannya gue berhasil melewati hari ini tanpa teguran. Semoga ini menjadi pengalaman keteledoran gue yang pertama dan terakhir. Makasih buat yang udah mampir ^-^ Jangan lupa ajak temen yang lain buat main kesini. See you (^-^)

Ini postingan gue yang pertama di Diary Online ini. Tadi malam gue ngalamin kejadian horor banget. Hororrr sampe bikin jantung dag dig dug dan kepala pening. Keringat mengucur deras kayak orang habis marathon 10K. Malam minggu, sebagian muda-mudi sibuk jalan-jalan (sama pacar). Pokoknya malam minggu itu malam yang bahagia banget deh. Malam ini senang-senang begadang sampe tengah malam, besoknya bisa bangun siang karena liburan. Berhubung aku JOMBLO ya aku anteng aja di rumah. Sekitar pukul 20:00 WIB, PLN padam. Nyebelin banget, sumpah! Lu bayangin aja, jomblo di malam minggu mau ngapain? Cuma TV yang tau perasaan jomblo di malam minggu. Padamnya PLN membuat malam minggu gue jadi surem, gak kelabu lagi tapi gelap total. Makasih, Om PLN >.<

Bingung mau ngapain karena baterai hp juga tinggal 35%, akhirnya gue matiin data selulernya biar hemat baterai dan colokin headset ke kuping, dengerin Mas Duta Atmodjo nyanyi. Mulai ilang sebelnya, berasa ada yg nemenin. Udah dalam posisi pewe gue nya lanjut baca buku Wrecking Eleven karyanya Haris Firmansyah. Lucu, gue ketawa sendirian dalam kejombloan. Lama-lama gue gak tau apa yang terjadi, pas mata gue terbuka ternyata PLN udah nyala, mata gue kriyep-kriyep bangkit dari posisi gue yang ngegulung di sofa depan. Pindah ke depan TV, nyari channel LBS K-Drama. Running Man udah mulai itu artinya udah jam 11 malem, panteng deh gue disitu. Anteng, masih sempat ketawa.

Sebuah sms masuk
Kanit "Beng, tiket yang lu booking kemarin udah acc belum? Dirut nanyain tuh." Toweweng. Gue masih gak ngeh sih. Inget kalo data seluler belum aktif, gue aktifin. Gak berapa lama, andro gue berisik banget. BBM masuk bertubi-tubi. Salah satunya dari Kanit itu. Gue baca lagi, dengan seksama. Astaghfirullah ... ekspresi gue susah di tebak. Antara kepengin nangis atau kebelet pipis. Gue langsung telpon tuh Kanit, gue bilang gue lupa beneran. Sumpah! Gue sampe gak berani telpon Dirut. Pas gue cek logister emang ada panggilan tak terjawab dari Dirut jam 21:30 WIB. Gue makin panik, gak tau mau ngomong apaan. Tangan gue gemeter kayak orang kena parkinson. Ini kejadian udah jam setengah dua belas malem. Hororr banget kan?

Gue nyeritain ini ke temen grup, mereka coba nenangin gue. Ngasih semangat "Gak papalah, sekali ini lu buat kesalahan. Manusia kan gak luput dari kesalahan." Vindi coba menghibur. Gue cuma bisa typing iya iya doang. Cengok to the max. Ngebayangin Senin yang indah akan ternoda dengan briefing keteledoran gue.

Akhirnya pagi ini gue udah nongkrong di kantor buat acc tiket lagi, udah berhasil. Masalah hari ini gue anggap clear. Tinggal bersiap dapat 'serangan' pas briefing besok pagi.

FYI, Gue kerja di Badan Usaha Milik Desa. Gue menjabat sebagai staff online, itu artinya urusan transaksi online menjadi tanggung jawab gue. Termasuk pembelian tiket pesawat terbang, transfer antar Bank, Pembayaran PLN dll. Entar lain kali gue ceritain detailnya. See you!

NB :
Kanit : Kepala Unit
Dirut : Direktur Utama

Diberdayakan oleh Blogger.