Sebenarnya ini tulisan telat banget tayangnya
(Haha) si Go-Blog emang pemalas banget, bangeeeeeeet … Jadi ini catatan
perjalanan aku nonton konser Sheila On 7 ke Medan (Yeaaaay!). Berapa lama
perjalanan, apa aja yang terjadi disana? Cekidooooottt …
26
Januari 2018
Ini adalah perjalanan terjauh dan terlama yang ku
tempuh seorang diri. Ya katakanlah aku seorang backpacker pemula. Kenapa
backpacker? Karena sejujurnya aku hanya mengandalkan orang-orang baik hati dalam menyukseskan
perjalanan ini. Kendaraan pewujud
mimpiku datang, bus besar berwarna merah bertuliskan salah satu perusahaan
transportasi penghubung Riau-Medan berhenti diseberang jalan. Dengan mantap ku
sandang tas ransel berwarna merah kesayanganku. Berat tapi aku masih kuat
menggendongnya, mantap kakiku menapaki tangga bus itu. Mendapat kursi terdepan
di belakang supir sebuah keberuntungan penuh kejutan. Pijakan rem baru saja
dilepas oleh kaki supir, bus melaju perlahan. Mulailah perjalanan ini …
Sial! Aku baru menyadari bahwa film yang diputar
di layar datar ternyata film horror berdarah. Yiaaaks! Aku mencoba abai dengan
memasang headset dan mendengar lagu dari band favorit. Bus masih melaju syahdu,
melewati beberapa mobil didepannya. Mata mulai tergoda oleh kantuk,
kluget-kluget cari posisi uenak untuk tidur. Oke sip, nemu posisi yang pas.
Mereeeem …
Amboooiiii … saat sedang asik-asiknya mimpiin Mas
Mas Jogja yang ganteng itu, tiba-tiba … Sreeeeeeeeet … bunyi ban bergesekan
dengan aspal. Tak ada jeritan, semua diam. Seperti hal ini sudah biasa terjadi,
tinggallah aku yang melongo seorang diri sambil menatap nanar bus dari arah
berlawanan. Apa yang baru saja terjadi? Kalo seandainya Pak Supir terlambat
menginjak rem mungkin saja aku sudah gagal melanjutkan petualangan demi Mas Mas
ganteng dari Jogja itu.
Sebagai backpacker pemula, tentu aja
ada rasa was-was. Ketakutan semacam ‘takut nyasar’, ‘takut kebelet, ntar
dimana? (Ini ketakutan yang rada membegokan sih :p)’, ‘takut mabok (dulu aku tukang
mabok yang pegang kresek bukan pegang botol :v You know what I mean :D)’ dan
ketakutan-ketakutan lain yang sebenarnya gak penting banget. Oke, bus kembali
melaju. Tenang, suara musik sudah dimatikan, beberapa orang juga sudah
terlelap. Ibu-ibu yang duduk disebelah saya juga sudah mematikan teleponnya
dari tadi, mungkin dia lelah setelah merayu anak bungsunya yang baru berusia 8
tahun untuk tidur. Ya, si Ibu meninggalkan si bungsu dirumah karena si bungsu
harus sekolah. Saat sudah mendapat posisi wuenak dan bersiap untuk tidur(lagi),
si Ibu menyapa. Oke, gak jadi tidur. Mengobrollah kami tentang banyak hal
termasuk tentang si bungsu yang kewl banget dari suaranya.
Si Ibu mulai kepo alasan aku melakukan
perjalanan ini, aku Cuma cengar-cengir doing. Ya iyalah, mau jawab juga
bingung, ntar si ibu pasti kaget trus ngatain aku. Gak percaya? Simak deh
percakapan berikut :
Ibu : Jadi ini pertama kalinya ke Medan?
Aku : Iya, Bu (Cengengesan)
Ibu : Nanti turun dimana?
Aku : Gak tau, Bu. Kemarin sih suruh turun di
terminal Amplas, tapi nanti nunggu kabar dari temen yang mau jemput deh (masih
cengengesan)
Ibu : Rumah temannya dimana memang? (Haduuuh …
Pertanyaan makin sulit, pemirsa. Aku mikir keras, tentu saja aku gak boleh
menjawab tidak tau. Gimana kalo si Ibu ini orang jahat, trus ntar aku malah
disasarin atau bahkan digiring ke suatu tempat trus aku diculik? Tapi ya kali,
si Ibu juga bakal mikir kalo mau nyulik aku, badannya gedean aku timbang dia
:D)
Aku
: Eeng … (Mulai garuk-garuk kepala yg
gak gatel, jadi kesannya kayak aku gak keramas tiga hari :D Beda tipis ama si
onet kalo ke gap ngerebut pisang yang lagi aku makan)
Ibu : Oke, gini aja kamu turun bareng sama saya.
Turun di loket, di Marendal jl. SM Raja. Coba kamu bilang sama temanmu, biar
jemputnya disitu aja. (Suara ibu itu tulus banget, Gank! Jadi merasa bersalah
karena tadi sempet ber-suudzon L)
27
Januari 2018
Waktu itu masih pukul 1 dini hari, bus baru saja
melewati hutan belantara yang amsyiong sekali itu horror. Bukan horror tanpa
alasan, bagi aku yang sudah terbiasa berinteraksi dengan makhluk luar nalar itu
pasti kerasa bangetlah hororrnya (Aku bukan indigo, jadi please gak usah komen
aneh. Aku cuma ‘terbiasa’ akan kehadiran mereka, aku gak bisa komunikasi tapi
aku bisa merasakan mereka ada). Tapi ya sudahlah, aku berhasil melewatinya.
Bersyukur karena percakapan dengan si Ibu bisa mengalihkan perhatianku untuk
tidak menatap bayangan gelap diluar sana.
Ibu : Jadi kamu mau kemana selama di Medan?
Aku : Aku cuma ke rumah temen, Bu. Mau main bareng
(Nyengir)
Ibu : Jauh-jauh ke Medan? (Intonasi si Ibu mulai
naik, Gank! Bersabarlah, sebentar lagi si Ibu bakal mengusap dadanya sendiri ☺☺☺☺)
Aku : Iya. Febri di Medan cuma sehari, Bu.
Minggu udah harus sampe di Ujungbatu lagi, Senin nugas. Hehehe
Ibu : Jadi mau ngapain aja selama disini? (Si
ibu makin penasaran, Gank :D)
Aku : Hmm … Nonton konser Sheila On 7, Bu. Di
Medan International Convention Center, aku gak tau persis itu dimana (Nyengir, sengaja ku jelaskan karena gak
tega liat si Ibu penasaran banget :p)
Ibu : Cuma mau nonton konser? (Kamu bayangin aja
dah ekspresinya, Gank. Dia ngomongnya sambil melotot-melotot takjub gitu :D)
Aku : (Cuma nyengir sambil ngangguk-ngangguk)
Ibu : Baru ini ketemu anak ajaib, jauh-jauh ke
Medan cuma mau nonton konser. Ini perjalanan jauh lho ya, 12 jam kamu di bus
gak nyesel cuma nonton konser aja?
Aku
: (Menggeleng dengan mantap dan nyengir
cantik :D)
Sekedar
info, jadi aku ke Medan memang hanya untuk nonton Konser Sheila On 7 yang
diadakan oleh pihak Line Concert. Awalnya agak ragu karena perhitungan jarak
yang jauh dan juga bekal (uang) yang memang tipis banget. Beruntung banget aku
punya seorang Peri (Terimakasih dan cinta banyak-banyak untukmu, Bi :*) yang baik hati dan mau mengabulkan permintaanku yang
kadang-kadang emang aneh sih (Ngakak :D). Setelah drama beli tiket konser di
@Line.indo akhirnya semua mimpi ini akan terwujud, SEGERA! (akan aku ceritakan
di part selanjutnya ^_^)
Akhirnya sampailah kami di loket bus
pukul 06:55 pagi, pertama kali aku menginjak bumi Medan. Bahagia? Iyalah.
Mimpiku tinggal sebentar lagi untuk terwujud. Mimpi nonton dan ketemu sama
Mas-Mas Sheila On 7 yang udah kependem berbelas tahun yang lalu. Setelah
sarapan dengan Si Ibu, si Ibu ini tetap mau menunggu sampai aku dijemput oleh
salah satu member Sheilagank Sumut (Big thanks untuk semua member Sheilagank
Sumut. I love you puuulll :*) akhirnya jam 9 kurang sedikit aku sampai dirumah
salah satu member Sheilagank yang baik hati, tidak sombong, rajin ibadah (Love
you, Risqa Indina :*) setelah drama kesasar dengan Bang Franz (:D) muter-muterin gang, bolak-balik sampai 3 kali, akhirnya aku bisa lurusin kaki
yang pegel dan meremin mata yang ngantuk.
Sekian dulu ya pemirsa, mataku jadi
ikutan ngantuk. Kelanjutan kisah aku nonton konsernya ntar aku bagi ya, bonus
video moment greget waktu ketemu personil Sheila On 7. Bersabarlah ^_^ Panteng
terus Blog nya traveller Go-Blog ini ya … See U Soon ^_^
PS:
Intip Instgram aku di @febri_507